Gerakan Sejuta Pohon
Tahu kah kamu?
Tanggal 10 Januari diperingati sebagai Hari Gerakan Sejuta Pohon Sedunia loh..
Setiap tanggal ini kita diingatkan betapa pentingnya melestarikan pohon.
Yuk, kita jaga kelestarian pohon dan menjaga bumi kita!
Pohon dapat mengurangi kandungan Karbondioksida (CO2) dalam air dan mengeluarkan Oksigen ke udara untuk nafas manusia. Selain itu pohon yang tumbuh dalam jumlah besar seperti hutan pinus, mampu membuat 60 persen air hujan bisa terserap oleh tanah. Khususnya untuk spesies hutan berdaun lebar dan tajam bahkan mampu menyerap hingga 80 persen air hujan. Hal ini bisa meningkatkan pasokan air untuk keberlangsungan hidup manusia.
Namun Forest Watch Indonesia (FWI) memperkirakan selama periode 2013 sampai 2017 sebanyak 5,7 juta hektar di Indonesia telah berkurang. Rata-rata setiap tahun defortasi hutan ini menyusut sebanyak 1,4 juta hektar.
Dalam rangka Hari Sejuta Pohon Sedunia ini juga, Yayasan Pendidikan Budi Insan Cendekia (YPBIC) ikut serta menselebrasikan Gerakan Sejuta Pohon bersama guru dan para peserta didik di rumah masing-masing. Hal tersebut sebagai upaya mencegah kembali terjadi bencana banjir dan longsor. Pasalnya salah satu penyebab bencana banjir dan longsor karena hutan gundul dan lahan tidur yang tidak produktif. Karena sebelumnya, telah terjadi bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Indonesia di awal tahun 2020. Banjir terjadi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Sedangkan di Banten, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur terjadi tanah longsor.
Oleh sebab itu, mari kita selebrasikan Gerakan Sejuta Pohon Sedunia, dengan cara menanam Satu Pohon untuk menjaga bumi kita agar tetap asri!